IBADAH SEJATI
Akan menjadi masalah apabila kita tdk bisa mengerti
atau memaknai dgn sebenar-benarnya arti ibadah yg selalu kita
lakukan dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, bahkan tahun
berganti.
Bila kita gagal memaknai ibadah yg menjadi kewajiban atau gaya hidup
kita, maka anda akan mudah menjadi kecewa, kalau pun tdk kecewa anda
akan menjadi pribadi yg kehilangan semangat dlm mengejar Tuhan.
Kecewa apabila doa2 yg dipanjatkan, diharapkan dari Tuhan
tdk mendapat jawaban sesuai dgn yg diinginkannya. Padahal bila kita mengerti
makna ibadah, maka ini merupakan bentuk pemaksaan kehendak terselubung kepada
Tuhan. Hal ini bisa terjadi krn sebenarnya kita telah gagal mengerti arti dari
ibadah yg sesungguhnya. Bila sdh sampai tahap ini, doa2nya tdk mendapat
jawaban, atau dijawab tapi tdk sesuai dgn tuntutannya maka kehidupan orang itu
akan menjadi pesimistis, skeptis dan dia tdk akan mampu diajak berjalan bahkan
berlari mengejar kehendak Tuhan.
Dalam 1 Timotius 6:6 "Memang
ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar."; anda
harus mencermati, mengerti dgn benar ayat ini, bila kita mengharapkan kegiatan
ibadah yg kita lakukan ini menyukakan perasaan Tuhan.
"Ibadah yg disertai rasa cukup"; itu yang
bagaimana? Ini harus jelas, harus terang benderang, spy kita menjadi orang yg memposisikan
diri dgn tepat dalam ibadah2 kita, setan suka yg tdk jelas2, sehingga membuat
kita gampang kecewa bila semua daftar permohonan kita tdk dijawab Tuhan. Apa
beda kita ke supermarket dan gereja? Kalau semuanya itu kita dtg dengan semua
daftar belanjaan kita, tidak ada beda.
Rasa cukup kata ini
penting untuk kita bedah, sehingga kita punya pengertian yg benar terhadap
ibadah yg sejati.
Kata ini menggunakan kata "AUTARKEIA" diartikan: a
perfect condition of life in which no aid or support is needed; "kondisi
kehidupan yg sempurna dimana kita sdh tidak mengharapkan hal2 yg lain kecuali
kepada siapa kita beribadah", lebih jelas
lagi kalau boleh saya katakan ibadah yg mendatangkan keuntungan besar itu
gimana sih? apabila kita dtg dengan sikap tidak lagi bawa daftar permohonan
kita, selain kita ingin melihat Dia Tersenyum.
Kita mengenal atau dikenal Tuhan itu sdh
untung. Bila kita nmemahami kebenaran ini, kita tidak silau dengan apa yg bisa
dunia ini tawarkan. Kalau kita ini ahli waris dari seorang owner perusahaan maka
kita tdk akan menginginkan jabatan supervisior yg karyawan dpt raih.
Make God
smile is the main goal in our lives; itu tujuan ibadah sejati yaitu
melihat Tuhan tersenyum/disenangkan
Alkitab memberikan 2
contoh/teladan bagaimana seharusnya kita menjalankan Ibadah yg sejati!
- Ibadah identik dgn apa yg kita persembahkan, bukan apa yg kita terima. Contoh ibadah dlm PL sdh jelas, bagaimana mereka hrs mempersiapkan diri, membawa korban, dan dipersembahkan bagi Tuhan. Mereka hrs membawa korban yg tidak bercela, bahkan seorang miskin pun hrs bawa burung tekukur bila tdk mampu. Jadi ibadah itu identik dgn persembahan kepada Tuhan. Bila kita mengerti kebenaran ini, maka kita tdk ragu untuk menginvestasikan uang, bahkan hidup kita kepada Tuhan. Kita menjadi rusak pemahaman kita yg benar krn banyak hamba Tuhan/gereja yg menekankan "mendapat sesuatu" dari Tuhan, tanpa melihat esensi ibadah yg benar.Kalau begitu apa tdk boleh mengharapkan sesuatu dari Tuhan? Tentu tidak demikian, Yesus sendiri berkata: "mintalah maka kamu akan diberi"; tapi bila anda sudah mengerti kebenaran ini, kita tidak akan sannggup meminta apapun dariNya, sampai kita akan berjumpa dengan kebenaran yg mengatakan "Bapamu tahu apa yg engkau butuhkan"
- Kata "ibadah" Yose-biah; di artikan respect/hormat kepada Pribadi yg kita sembah. Ingat pada jaman dahulu seorang imam tdk bisa seenaknya dtg masuk dlm tempat kudus, setahun sekali dan itu suatu suasana yg sangat mencekam. Imam besar bisa mati sewaktu bertemu dengan Tuhan yg kudus. Respect ini yg hilang saat ini, saat ini kita bisa keluar masuk dlm gereja tanpa dihukum mati khan? Namun sebenarnya kita hrs taruh respect ini didalam hati kita, ketika kita bertemu dengan presiden yang lagi berpidato dlm ruangan, tentu kita akan dengan seksama mendengarkannya sebagai rasa respect kita, disaat ibadah yg hadir lebih dari seorang presiden, Dia adalah Kurios, Raja segala raja, bagaimana sikap kita?
Biarlah kita menjadi umat yg memaknai ibadah dgn benar, sehingga
kita akan mendapat keuntungan besar dalam setiap ibadah yg kita lakukan.
Amin
Komentar
Posting Komentar