Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

KEMAKSIMALAN DALAM HIDUP

Pendahuluan: Sebelum menjadi Abraham  (Bapa Segala Bangsa), Abram harus terlebih dahulu “TAAT” untuk dibawa keluar oleh Tuhan dari tanah Ur-Kadim sebuah negeri yang berlimpah-limpah ke tanah Kanaanm (Low land ), tanah yang pada awalnya tidak sebaik/segemerlap tanah Ur-Kasdim, agar bersama tuntunan Tuhan Abraham dapat mengubah Kanaan menjadi negeri yang berlimpah-limpah susu, madu dan anggurnya. Dengan kata lain; setiap orang yang berjalan dengan Tuhan dan TAAT pasti akan tidak akan dibawa dalam hidup yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi maksimal dengan Tuhan.  BACA: Mazmur 18:30  (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. Suatu kali ada seorang pemuda yang ingin belajar tentang kesuksesan, pemuda ini datang ke sebuah kota yang telah banyak melahirkan orang-orang sukses. Disana ia bertemu dengan seorang tua bijaksana yang adalah orang terpandang di kota tersebut. Lalu si pemud...

HIDUP YANG BERKUALITAS

PENDAHULUAN: Kita harus benar-benar yakin bahwa tidak ada rencana/rancangan Tuhan yang gagal, meskipun untuk penggenapan rencana/rancangan itu tidak melewati sesuatu yang mudah. Dalam Kitab Kejadian dikatakan bahwa Allah memiliki Rancangan untuk menjadikan manusia sesuai dengan gambar dan rupa-Nya. Artinya bila dosa tidak masuk dalam kehidupan kita, maka tentu manusia yang diciptakan akan memiliki hidup yang berkualitas.  Iblis tujuan utama adalah merusak tatanan rencana Allah yang sempurna, dengan membujuk manusia untuk mengikuti kemauannya. Disinilah manusia yang semula hidupnya berkualitas menjadi rusak . Hidup berkualitas diartikan manusia hidup sesuai dengan rancangan Allah semula. Namun Allah tetap Allah, walaupun Adam pertama gagal, Allah mengutus Yesus (Adam kedua) yang tidak dikuasai dosa, supaya manusia yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. KESELAMATAN DISINI ARTINYA: MANUSIA DIKEMBALIKAN KEPADA RENCANA ALLAH SEMULA DAN MENGIKUT...

HIDUP DALAM KETEPATAN ILAHI

Kita harus mengerti bahwa kita dipanggil Tuhan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya; AlKitab mengatakan bahwa kita telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar. ( 1 Korintus 6:20  Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Kita harus mengeri prinsip pembeliaan; kita dibeli artinya hidup kita ini telah menjadi milik yang membeli kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya di Kalvari. Oleh sebab itu kita tidak bisa hidup lagi menurut mau-mau gue; tapi apa yang menjadi kehendak dan kemanuan-Nya Tuhan atas kita. Untuk itu kita harus selalui hidup bergaul, intim, dan berjalan dalam ketepatan akan kehendak-Nya. Diluar dari ketepatan adalah LUNCAS . Kata Luncas = Hamartia (dosa).  Ketepatan Ilahi ini yang harus kita “cari” baik dalam hidup maupun pelayanan kita.   Apa pelayanan bisa berdosa? Bisa kalau pelayanan itu kita lakukan tanpa kehendak Allah (sehingga tidak tepat dalam pandangan-Nya)...