PENDAHULUAN:
Kita harus
benar-benar yakin bahwa tidak ada rencana/rancangan Tuhan yang gagal, meskipun
untuk penggenapan rencana/rancangan itu tidak melewati sesuatu yang mudah. Dalam
Kitab Kejadian dikatakan bahwa Allah memiliki Rancangan untuk menjadikan
manusia sesuai dengan gambar dan rupa-Nya. Artinya bila dosa tidak masuk dalam
kehidupan kita, maka tentu manusia yang diciptakan akan memiliki hidup yang
berkualitas.
Iblis tujuan utama adalah merusak tatanan rencana Allah yang
sempurna, dengan membujuk manusia untuk mengikuti kemauannya. Disinilah manusia
yang semula hidupnya berkualitas menjadi rusak. Hidup berkualitas
diartikan manusia hidup sesuai dengan rancangan Allah semula.
Namun Allah
tetap Allah, walaupun Adam pertama gagal, Allah mengutus Yesus (Adam kedua)
yang tidak dikuasai dosa, supaya manusia yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal. KESELAMATAN DISINI ARTINYA: MANUSIA
DIKEMBALIKAN KEPADA RENCANA ALLAH SEMULA DAN MENGIKUTI GAYA HIDUP TUHAN
Sebab itu
ketika murid-murid-Nya meminta diajarkan berdoa seperti murid-murid Yohanes,
TUhan ajarkan DOA BAPA KAMI, yang salah satunya mengatakan “JADILAH KEHENDAKMU
DI BUMI SEPERTI DI SURGA” JADI HIDUP MANUSIA DIKATAKAN
BERKUALITAS BILA:
MANUSIA ITU SELAMA HIDUPNYA MENJALANI HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH BUKAN
KEHENDAKNYA SENDIRI
DALAM KITAB
MATIUS 19:20-24 (CERITAKAN ADA SEORANG MUDA YANG KAYA), OBSESI ORANG MUDA INI SANGAT BAGUS “BAGAIMANA IA DAPAT MEMPEROLEH
HIDUP YANG BERKUALITAS”
Dalam tahap
memberikan uangnya mungkin dia masih bisa melakukannya, namun ketika Tuhan
memerintahkan membagikan uangnya kepada orang miskin, bahkan untuk meninggalkan
semuanya untuk mengikuti Tuhan, ia menjadi kecewa sebab terlalu banyak hartanya, hatinya lebih memilih dan mencintai hartanya itu.
Bukan
berarti hanya orang kaya yang sukar masuk kerajaan surga, orang miskin pun bila
hidupnya tidak mau berubah, dan meninggalkan segala bentuk keinginan dan
hatinya selalu cenderung menginginkan harta-benda dan kekayaan dunia, juga
tidak mudah masuk dalam Kerajaan Allah.
Pemuda dalam
Matius ps. 19 tadi memiliki kesantunan hidup yang tinggi, (ia hidup dalam standar Taurat) tapi itu bukan hidup yang
berkualitas. Sangat mustahil bila mau masuk keselamatan tanpa meninggalkan
percintaan dunia.
BAGAIMANA KITA DAPAT MENANGGALKAN
KECINTAAN PADA DUNIA?
Ada 2 hal yang harus kita lakukan yaitu:
- Kol. 3:2 2 “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” FRONEO = to have understanting, be wise. Kalau kita menyadari bahwa roh kita kekal dan satu hari kelak kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita kepada Tuhan, maka kesadaran itu akan mempengaruhi cara hidup, gaya hidup, tingkah laku, per-kataan, dan pikiran kita. Paulus berkata, karena kita sudah dibangkitkan bersama Kristus, kita harus memikirkan perkara-perkara di atas (ayat 1-2). Kita sudah disatukan dengan Kristus bersama kematian-Nya (ayat 3), maka pikiran dan hati kita harus disesuaikan dengan pikiran dan hati Kristus. Di sini ada proses identifikasi diri dengan Kristus. Hidup kita hanya untuk menyenangkan hati Allah, dan melakukan kehendak Allah, yaitu hal-hal yang mulia dan bernilai kekal. Identifikasi diri dengan Kristus harus terwujud dalam transformasi hidup. Yaitu Perubahan Gaya hidup kita.
- KITA INI CUMA PENGELOLA BUKAN OWNER, Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Dalam dunia ini apa yang kita miliki, ada saatnya akan lepas, sebab itu kita harus benar-benar menyadari bahwa kita ini hanya diberikan hak untuk mengelola dan bukan untuk memiliki, sebab pemilik tunggal adalah Allah
Bila kita benar-benar mengerti dan menyadari 2 hal ini, maka
kita dapat terluput dari percintaan dengan dunia ini, sehingga kita akan
memiliki hidup yang berkualitas. Amin
Komentar
Posting Komentar