Kita
harus mengerti bahwa kita dipanggil Tuhan untuk hidup sesuai dengan
kehendak-Nya; AlKitab mengatakan bahwa kita telah dibeli dengan harga yang
lunas dibayar. (1 Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kita harus mengeri prinsip pembeliaan; kita
dibeli artinya hidup kita ini telah menjadi milik yang membeli kita, yaitu
Tuhan Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya di Kalvari. Oleh sebab itu kita
tidak bisa hidup lagi menurut mau-mau gue; tapi apa yang menjadi kehendak dan
kemanuan-Nya Tuhan atas kita.
Untuk itu kita
harus selalui hidup bergaul, intim, dan berjalan dalam ketepatan akan kehendak-Nya.
Diluar dari ketepatan adalah LUNCAS.
Kata Luncas = Hamartia (dosa). Ketepatan
Ilahi ini yang harus kita “cari” baik dalam hidup maupun pelayanan kita.
Apa pelayanan bisa
berdosa? Bisa kalau pelayanan itu kita lakukan tanpa kehendak Allah (sehingga
tidak tepat dalam pandangan-Nya); Lih. Mat. 7:21-23. Mengapa Allah sampai tidak
kenal? Kata kenal = Ginosko/Yada (hubungan yang sangat dekat). Mengapa tidak kenal?
Karena tidak ada hubungan dengan Tuhan, tidak ada ketepatan dalam kehendaknya.
Kata pembuat kejahatan = anomia (pelanggaran hukum Tuhan).
Lihat: Ul. 31:1-8;
ay. 5 à Pesan Musa terakhir kalinya sebelum dia mati. Tuhan meminta
“Ketepatan” dalam mengikut Dia, sehingga berkat dan penyertaannya ada dalam
kehidupan bangsa Israel.
BAGAIMANA KITA
HIDUP DAN MELAYANI TUHAN DALAM KETEPATAN?
1. INSIDE :
Mengizinkan Tuhan menaruh Rencana-Nya dalam kehidupan kita. BIAR KEHEDAK-MU JADI, BUKAN
KEHENDAKku. Bagaimana menjadikan kehendak-Nya
yang terjadi? Ada 2 (dua) hal yg harus kita lakukan supaya kita hidup dalam
kehendak-Nya:
- Hidup dalam penyerahan diri. Tanpa penyerahan diri tidak akan ada rencana-Nya. Contoh: (Kel. 2:3) Peristiwa Kelahiran Musa; semua bayi laki-kali Ibrani di bunuh; justru Musa diselamatkan krn orang tuanya menyerahkan hidup anaknya dalam kehendak Tuhan; Kita harus belajar membiarkan rencana-Nya terjadi, hal itu terjadi bila kita mau meyerahkan ke hendak kita kepada-Nya. Sebagai hamba Tuhan Paulus menyerahkan hidupnya dalam rencana Tuhan (Kisah 20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ)
- Membiarkan diri kita dipergunakan oleh Tuhan, bukan sebaliknya kita yang mempergunakan Tuhan untuk kita. Contoh: Bileam à 2Pet 2:15. Mengizinkan Tuhan Mengizinkan Tuhan memperlengkapi dan mengerjakan segala sesuatu yang ilahi di dalam kita, yaitu yang baik dan berkenan seperti apa yang Dia mau. Ibrani 13:20-21 . Kapan terakhir kalinya kita merelakan dan membiarkan Tuhan membongkar bobroknya hati kita? kapan terakhir kalinya kita mau dihancurkan, dibentuk dan diperlengkapi untuk maksudNya? Dia mau bekerja demi kasihNya pada kita. Dia secara tekun, sabar dan teliti memasuki satu persatu ruang di hati kita. Memang enak dibongkar? tidak enak, ditelanjangi dosa dan kelemahan kita itu memalukan, namun itu membuat kita makin tahu apa yang Dia mau dan bagaimana kita harus serius menyikapinya.
2. OUTSIDE :
Melakukan sperti yang Yesus lakukan dan menghidupi Kristus dalam kita. Efesus
2:10
Univ Harvard pernah
melakukan survei kepada orang-orang yang sukses; ternyata disimpulkan bahwa
orang bisa sukses bukan krn mereka punya skill atau kemampuan. Skill atau
kemampuan menyumbang 15%; tetapi justru attitude (sikap) kita yang sangat besar
pengaruhnya. Sikap bisa diartikan: Daya Juang, pantang menyerah, semangat,
keuletan, kegigihan, dsb.
Orang yang telah
kehilangan attitude seperti ini dikategorikan sebagai orang yang gagal dalam
kehidupan. Orang Korea berkata semangat; untuk membangun mentalnya. Hidup ini
adalah medan pertempuran. Setiap orang yang bermental juara lah yang akan
menjadi pemenangnya.
Marilah dalam melakukan apapun yang kita lakukan biarlah kita lakukan semuanya itu dalam ketepatan yang Tuhan inginkan kita perbuat.
Amin
Komentar
Posting Komentar