Langsung ke konten utama

KEMAKSIMALAN DALAM HIDUP

Pendahuluan:
Sebelum menjadi Abraham  (Bapa Segala Bangsa), Abram harus terlebih dahulu “TAAT” untuk dibawa keluar oleh Tuhan dari tanah Ur-Kadim sebuah negeri yang berlimpah-limpah ke tanah Kanaanm (Low land ), tanah yang pada awalnya tidak sebaik/segemerlap tanah Ur-Kasdim, agar bersama tuntunan Tuhan Abraham dapat mengubah Kanaan menjadi negeri yang berlimpah-limpah susu, madu dan anggurnya. Dengan kata lain; setiap orang yang berjalan dengan Tuhan dan TAAT pasti akan tidak akan dibawa dalam hidup yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi maksimal dengan Tuhan. 
BACA: Mazmur 18:30  (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Suatu kali ada seorang pemuda yang ingin belajar tentang kesuksesan, pemuda ini datang ke sebuah kota yang telah banyak melahirkan orang-orang sukses. Disana ia bertemu dengan seorang tua bijaksana yang adalah orang terpandang di kota tersebut. Lalu si pemuda bertanya: "Pak, apakah rahasianya sehingga kota ini telah menjadi kota yang telah melahirkan banyak orang-orang besar?"  Jawab orang tua tersebut "Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa di kota ini tidak pernah ada "orang besar" yang dilahirkan, yang ada hanyalah bayi-bayi yang dilahirkan di kota ini dan setelah melalui proses dan perjuanganlah mereka akhirnya menjadi orang besar".
Tepat sekali perkataan orang tua yang bijaksana tersebut. Tidak ada orang sukses yang dilahirkan. Kesuksesan adalah hasil dari sebuah proses yang benar dan bukan dari sebuah kelahiran. Demikian pentingnya sebuah proses sehingga Tuhan dengan tegas berulang kali mengatakan kepada Yosua ketika memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Negeri yang karena Abraham dan keturun-annya menjadi negeri yang berlimpah susu, madu dan anggurnya.
Apapun keadaan kita hari ini, Tuhan dapat membawa Anda mencapai kemaksimalan dalam kehidupan ini. Namun kemaksimalan hidup hanya didapatkan apabila kita meng-ijinkan Tuhan membawa kita dalam proses-Nya seperti Abraham, dan kemaksimalan tidak mengenal kata “instan”.
Ada 3 (tiga) sikap yang perlu kita lakukan dalam masa-masa proses menuju kemaksimalan yang Tuhan sediakan:
1. SETIA DALAM PROSES TUHAN. (Dan. 3:13-18)
Bertahun-tahun lampau ada seorang ayah yang mengajarkan kepada anaknya yang baru berumur sembilan tahun bagaimana cara membuat sepatu. Namun suatu hari pisau yang dipakai untuk memotong bagian-bagian dari sepatu tersebut jatuh dari meja dan terpental mengarah kepada wajah si anak dan melukai mata anaknya bahkan mengakibatkan kebutaan permanen
Dalam kesedihannya sang ayah memasukkan ia ke sekolah khusus untuk orang buta dan disana anak itu belajar membaca dengan menggunakan balok-balok kayu yang diukir dalam bentuk-bentuk huruf latin.
Karena balok-balok itu besar, berat dan sulit untuk dipegang si anak pun berpikir bahwa pasti ada cara lain yang jauh lebih mudah agar orang buta dapat membaca dengan lancar dan efektif.
Selama bertahun-tahun ia mencoba mencari ide dan ingin mengembangkan cara membaca bagi orang buta dengan membuat titik-titik pada lembaran kertas. Dalam membuat titik-titik lubang pada kertas itu ia menggunakan pisau yang ada di ruang kerja ayahnya dan pisau itu juga yang sebetulnya melukai matanya.
Akhirnya anak itu pun berhasil menghasilkan sebuah alat bantu membaca yang sangat ringan dan sangat mudah digunakan oleh setiap orang buta untuk belajar membaca dan sekaligus untuk membuat tulisan-tulisan khusus untuk orang-orang buta. Nama anak tersebut adalah Louis Braille.
Karya Braile telah menjadi berkat luar biasa bagi banyak orang orang buta di dunia ini dan karyanya telah dipakai untuk penulisan buku-buku dari berbagai aspek pengetahuan yang ada di dunia ini. Louis Braille tidak mau menyalahkan keadaan atau pun TUHAN bahkan Louis Braille tidak mau menyerah kalah terhadap tragedi yang menimpa dirinya.
Di dalam semua proses atau masalah selalu ada peluang untuk menjadi lebih baik dari pada menyerah dan dikalahkan tragedi.
2. TAAT DALAM PROSES YANG TUHAN SEDIAKAN. Kej. 37:18-19
Yusuf harus dibuang ke sumur, dijual ke mesir, menjadi pelayan di rumah potifar, masuk penjara adalah sebuah bagian kehidupan yg harus dia lalui. Dalam kesemuanya itu Yusuf belajar sebuah pelajaran "Ketaatan" dan pada akhirnya Yusuf mengalami kemaksimalan hidup tatkala ia menjadi perdana mentri di Mesir. (Kej. 41:38-41)
3. TIDAK MENYERAH DALAM PROSES YANG DIHADAPI. Baca: 2 Korintus 11:24-28
Di tengah harga bahan makanan pokok yang semakin menjulang, masyarakat terutama dengan tingkat ekonomi bawah, harus memikirkan cara bagaimana bisa bertahan hidup. Ibarat pepatah, banyak jalan menuju Roma. Ada yang benar-benar menanam pohon cabai di pekarangan rumah seperti imbauan pemerintah dan menyelingi makanan pokok dengan tidak makan nasi sehari dalam seminggu.
Selain itu, ada cara lain yang dilakukan oleh ‘wong cilik’ ini. Totok, setiap harinya berkeliling ke sejumlah wilayah, mulai dari Jakarta Selatan hingga Jakarta Barat. Yang diburunya adalah barang-barang bekas yang bisa dijual kembali. Bisa panci bekas, besi bekas, atau bahkan baskom plastic dan botol air minum kemasan.
“Hasil perburuan seharian, jika lagi untung, bisa mendatangkan hasil sekitar Rp 20 ribu – Rp 30 ribu. Itupun kalau laku,” katanya. Istrinya pun membantu mencari pemasukan dengan menjadi buruh cuci. Dan agar semua kebutuhan hidup bisa terpenuhi, dia pun memutuskan untuk berhenti merokok. Tepatnya, saat anak pertamanya masuk ke bangku SMP.
Sukirno adalah pria yang sudah lebih 20 tahun menjadi tukang ojek pun bercerita bagaimana dia mencari pemasukan untuk menambah penghasilan. Tak hanya ngojek, Sukirno mencari tambahan dengan aktif menawarkan perpanjangan SIM secara kolektif ke perusahaan-perusahaan dan komunitas lain. “Pasti lulus semua deh. Pemasukannya lumayanlah,” kata pria asal Surabaya ini. “Bayangkan, hanya dengan ini saya nyekolahin anak saya tiga. Swasta semua. Biaya besarnya minta ampun, apa-apa juga mahal,” kata Sukirno yang ditemui di perempatan Slipi.
Apa yang membedakan mereka dengan orang-orang yang tidak menghargai hidupnya dan membunuh diri sendiri ketika beban hidup menghimpit mereka. Mereka yakin bahwa ada jalan keluar. Mereka tidak menyerah dan berusaha yang terbaik. Apalagi kita punya Tuhan yang Maha Kuasa, Tuhan yang mampu memberikan jalan keluar bagi kita yang percaya pada-Nya.
Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan dibawa dalam kemaksimalan hidup, seperti Abraham merubah Kanaan menjadi tanah yang berlimpah susu, madu dan anggurnya, demikian juga Tuhan akan membawa anda dalam perubahan hidup dalam kemaksimalan. Selamat berjalan bersama Tuhan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI JEHOVA JIREH

ARTI ALLAH SEBAGAI JEHOVA JIREH Nats: Kej. 22:14 (ay. 14) Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." (ay. 14)   And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen. Apa yang kita pikirkan ketika kita mendengar kata Jehova Jireh. Banyak kali doa-doa yang kita dengar, bahkan kita naikkan ke hadirat Tuhan, bila itu menyangkut ke-butuhan hidup, keterdesakan akan kebutuhan finansial maka tidak jarang kita akan memanggil nama-Nya sebagai Jehova Jireh (Allah yang menyediakan). Bila kita tidak benar-benar memahami arti sebenarnya dari kata Jehova Jireh, maka kemungkinan yang ada adalah kekecewaan karena dianggap Tuhan tidak berbuat apa-apa, walaupun kita memanggil sebagai Jehova Jireh, dalam alkitab Indonesia di-artikan sebagai Allah yang menyediakan. Oleh sebab itu untuk mengerti kebena...

ARTI MENYANGKAL YESUS

ARTI MENYANGKAL YESUS NATS: Lukas 12:9  Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Banyak orang percaya yang benar-benar yakin bahwa dirinya sudah menjadi pengikut Yesus yang sejati, namun apakah keyakinan yang dimiliki oleh sebagian orang-orang tersebut sudah benar? Menilik teks bacaan di atas, apabila ayat ini tidak dinyatakan/diberitakan dengan jelas, maka kemungkinan akan ada penyimpangan. Merasa diri benar padahal belum, merasa diri memiliki Yesus namun pada kenyataannya Yesus tidak mengenal dia. Merasa kaya namun miskin dan telanjang. Oleh sebab itu kita harus mau diperlengkapi, dimerdekakan melalui kebenaran. Bukan hanya sekadar “tahu” Just I Know the righteneous ; tapi kita harus mau menjadi pelaku akan Firman, sehingga Firman itu akan memerdekakan kita. Oleh sebab itu kita harus membuka hati dan mau belajar akan kebenaran selama kita masih diberikan kesempatan, krn akan ada waktunya Alkitab mengatakan...

GAYA HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH

GAYA HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH Ada sebuah sekte yang bernama Aum Shrinrinkyo, sekte ini merupakan sekte radikal yang menuntut pengikutnya untuk sungguh-sungguh memiliki loyalitas yang penuh, bahkan salah satu syarat bergabung adalah mau memberikan nyawanya. Sekte ini didirikan oleh Soko Asahara. Ia merupakan tokoh yang kharismatik, tak butuh waktu lama, ratusan pemuda-pemudi di Jepang rela mengikutinya. Apa saja yang dikatakan Soko Asahara dianggap sebagai sebuah kebenaran yang mutlak harus diikuti. Para pemuda-pemudi Jepang sangat tertarik dengan kesehatian, kekompakan yang diterapkan sebagai gaya hidup sekte ini. Sampai pada akhirnya Soko Asahara mendapatkan firasat bahwa kiamat segera akan datang dan sebelum kiamat tiba maka dia mengajak pengikutnya untuk menyambut kiamat dengan bunuh diri masal menggunakan gas beracun di stasiun bawah tanah kota Tokyo. Saudara lihat, bahwa demi seorang kharismatik maka ratusan pemuda/pemudi Jepang mau meregang nyawa demi sebuah hal yang ...