Langsung ke konten utama

Mengerti akan rencana-Nya

MENGERTI AKAN RENCANA-NYA

Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Ketidak mengertian kita atas ujian hidup yg Allah ijinkan bahkan ketidaktahuan kita akan Firman Kebenaran akan membuat org percaya kecewa kepada-Nya. Ini sungguh sangat fatal.
Ayat diatas mungkin sudah berulang kali kita dengar, bahkan beberapa orang menganggap sebagai ayat yg baik untuk memberikan motavisi atau dorongan kepada orang lain, maupun dirinya sendiri. Namun apakah kita benar-benar mengerti arti sebenarnya dalam ayat itu, bila kita tidak sungguh-sungguh mengertinya, saya kuatir bahwa kita akan menjadi orang percaya yg gampang kecewa, bahkan menganggap bahwa Tuhan itu tidak berbuat apa-apa, Dia seakan tidak kunjung memberikan kebaikan.

Sungguh sangat ironis, apabila kita sdh lama menjadi orang percaya namun tidak dapat menikmati/mengecap kebaikan Tuhan. Kegagalan kita mengerti kebaikan Tuhan dalam seluruh perbuatan-Nya akan berakibat fatal. Dalam doa-doanya mereka tidak dapat melihat Tuhan bekerja, sehingga akhirnya mereka jatuh dalam penilaian bahwa percaya Tuhan itu hanya berakibat untuk hidup akhirat saja, dan menyangka Tuhan tidak bisa tolong kita dalam hidup ini, ini sungguh gawat.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena kita hanya mengartikan kebaikan Tuhan bilamana itu sesuai dengan apa yg kita pikirkan; kita terlalu fokus dengan konsep kebaikan yang ada dalam pikiran kita, bukan kebaikan dalam rencana Allah. 
Contoh: orang akan menjadi pesimistis bila doa-doanya untuk minta berkat, kesembuhan, pertolongan tapi tidak Tuhan jawab. Bila kita tidak mengerti benar akan perbuatan Allah maka kita akan menjadi capek dan tidak lagi bergairah untuk mengejar perkenan-Nya

Dlm kitab KJV ayat ini diterjemahkab sangat berbeda dengan terjemahan LAI: We know that all things work together for good  for those who love God, to those who are called according to his purpose. (Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah); beranjak dari pemahaman ayat ini, maka seharusnya kita memahami bahwa apa saja yg terjadi dalam hidup kita, bisa digunakan Tuhan untuk kebaikan kita.
Saudara, sasaran tertinggi yg bisa kita raih adalah menjadi mempelai-Nya. Ini tidak otomatis kita peroleh ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, namun kita harus ijinkan segala sesuatu (persoalan, orang disekitar kita, keluarga, suami, istri, anak, bahkan jemaat) memproses, membentuk kita sehingga kita akan mendapat kebaikan/manfaat untuk layak menjadi mempelai-Nya. Tuhan bisa tidak mengijinkan anda mengecap kemewahan, fasilitas dunia jikalau semuanya itu akan membahayakan posisi anda sebagai mempelai-Nya.

Mari baca: Ayub 1:1-12;
Selama ini kita berpikir bahwa cerita Ayub ini, adalah sebuah kisah kemenangan iman seorang yg saleh, jujur, takut akan Tuhan atas iblis. Kita beranggapan Ayub adalah tokoh yang setia kepada Tuhan walaupun semua yang Ayub miliki diambil daripadanya. Namun sebenarnya kisah Ayub itu lebih dari sekedar pengertian kita itu.
Melalui pencobaan dlm diri Ayub, ada 2 (dua) hal maksud Allah mengijinkan segala sesuatu terjadi dalam kehidupan kita:

1. Lewat pencobaan, tipu daya iblis dipatahkan. setan berkata dlm ay. 1:11; Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.
Krn itu Allah membiarkan setan melucuti semua yg dimiliki Ayub, bagimana Ayub menanggapi hal ini, ay. 20-22;  Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. 
Ia memberkati Tuhan dan sujud menyembah Tuhan. Itu pukulan telak buat setan. Kita perlu mempunyai sikap dan tanggapan/respon yg benar untuk menghancurkan setan. Kita mengalahkan setan dengan menolak untuk memberikan tanggapan seperti yg setan tuduhkan. Yakobus 4:7  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!  Ini bukan saja tamparan maut bagi setan tapi ini merupakan suatu pertunjukan bentuk penyembahan yg tertinggi kepada Tuhan. Justru Ayub menaikan korban ucapan syukur setelah dia kehilangan segalanya. Bisakah kita menjadi penyembah-Nya justru saat kita dalam pergumulan hebat hidup ini.
Penyembahan yg menyukakan Tuhan bukan pandainya kita menyanyikan lagu yg menyukakan hati, tapi apakah kita bisa mengucap syukur ketika kita ada dlm pergumulan dan pencobaan hidup.

2. Tuhan ijinkan segala sesuatu terjadi untuk memurnikan hati kita.
Ayub melambangkan gereja Tuhan yang dimurnikan oleh Allah sendiri. Pencobaan yang Tuhan ijinkan bukan saja membuat iblis undur dari Ayub, tapi dalam pencobaan itu Ayub semakin menyadari kelemahannya yg selama ini tak disadarinya.
Raja Daud dm Mazmur 19:12  (19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Tujuan pemurnian adalah menyadarkan segala sesuatu dlm hati kita yg masih kita sembunyikan dan belum rela kita serahkan kepadaNya. Tuhan seakan-akan diam kepada kita, karena ada sesuatu dlm hati yang belum dibereskan di hadapanNya. Dalam kasus Ayub bahkan Tuhan memakai teman-teman Ayub, orang terdekat untuk mengoreksinya.
Apa-apa saja yg dialami Ayub dlm proses pemulihan:
1. Pemberesan perkataan. Mulut ini bisa membangun dan menghancurkan seseorang. Ada kuasa yg luar biasa didalam mulut. Yakobus 3:6  Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka, dengan mulutnya Ayub marah kepada Tuhan, inilah satu-satunya cacat dalam diri Ayub. Dengan perkataannya ia menuduh Allah membenci dia, ia menuduh Allah memiliki kebencian dan hatiNya keras dan kejam.
2. Dibebaskan dari kebenarannya sendiri. Selama ini Ayub tidak memandang ada sesuatu yg salah dalam dirinya, tapi justru mempersalahkan Tuhan. Berapa banyak kita hari ini lebih mudah menyalahkan orang lain, bahkan Tuhan untuk semua keadaan kita daripada mengkoreksi diri kita di hadapan Tuhan.
Dalam ayub 9:20 -22 Sekalipun aku benar, mulutku sendiri akan menyatakan aku tidak benar; sekalipun aku tidak bersalah, Ia akan menyatakan aku bersalah. Aku tidak bersalah! Aku tidak pedulikan diriku, aku tidak hiraukan hidupku! Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakan-Nya.
Problem Ayub selama ujiannya ialah ia tidak dapat menemukan kesalahannya sendiri, tetapi justru menemukan kesalahan di dalam Allah. Ini problem yg serius, Tuhan Yesus menyatakan dlm Matius 7:3  Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Inilah berhalanya Ayub, seorang yg menganggap dirinya sdh benar dan tidak membutuhkan lagi teguran dari orang lain, hamba Tuhan maupun Tuhan sendiri. 

Amsal 15:32  Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
Bagaimana dengan kita? Kita harus sadar bahwa Tuhan ijinkan segala sesuatu memproses, membentuk kita agar kita mengalami kebaikan dan tak bercacat cela menjadi mempelaiNya.

amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI JEHOVA JIREH

ARTI ALLAH SEBAGAI JEHOVA JIREH Nats: Kej. 22:14 (ay. 14) Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." (ay. 14)   And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen. Apa yang kita pikirkan ketika kita mendengar kata Jehova Jireh. Banyak kali doa-doa yang kita dengar, bahkan kita naikkan ke hadirat Tuhan, bila itu menyangkut ke-butuhan hidup, keterdesakan akan kebutuhan finansial maka tidak jarang kita akan memanggil nama-Nya sebagai Jehova Jireh (Allah yang menyediakan). Bila kita tidak benar-benar memahami arti sebenarnya dari kata Jehova Jireh, maka kemungkinan yang ada adalah kekecewaan karena dianggap Tuhan tidak berbuat apa-apa, walaupun kita memanggil sebagai Jehova Jireh, dalam alkitab Indonesia di-artikan sebagai Allah yang menyediakan. Oleh sebab itu untuk mengerti kebena...

ARTI MENYANGKAL YESUS

ARTI MENYANGKAL YESUS NATS: Lukas 12:9  Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Banyak orang percaya yang benar-benar yakin bahwa dirinya sudah menjadi pengikut Yesus yang sejati, namun apakah keyakinan yang dimiliki oleh sebagian orang-orang tersebut sudah benar? Menilik teks bacaan di atas, apabila ayat ini tidak dinyatakan/diberitakan dengan jelas, maka kemungkinan akan ada penyimpangan. Merasa diri benar padahal belum, merasa diri memiliki Yesus namun pada kenyataannya Yesus tidak mengenal dia. Merasa kaya namun miskin dan telanjang. Oleh sebab itu kita harus mau diperlengkapi, dimerdekakan melalui kebenaran. Bukan hanya sekadar “tahu” Just I Know the righteneous ; tapi kita harus mau menjadi pelaku akan Firman, sehingga Firman itu akan memerdekakan kita. Oleh sebab itu kita harus membuka hati dan mau belajar akan kebenaran selama kita masih diberikan kesempatan, krn akan ada waktunya Alkitab mengatakan...

GAYA HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH

GAYA HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH Ada sebuah sekte yang bernama Aum Shrinrinkyo, sekte ini merupakan sekte radikal yang menuntut pengikutnya untuk sungguh-sungguh memiliki loyalitas yang penuh, bahkan salah satu syarat bergabung adalah mau memberikan nyawanya. Sekte ini didirikan oleh Soko Asahara. Ia merupakan tokoh yang kharismatik, tak butuh waktu lama, ratusan pemuda-pemudi di Jepang rela mengikutinya. Apa saja yang dikatakan Soko Asahara dianggap sebagai sebuah kebenaran yang mutlak harus diikuti. Para pemuda-pemudi Jepang sangat tertarik dengan kesehatian, kekompakan yang diterapkan sebagai gaya hidup sekte ini. Sampai pada akhirnya Soko Asahara mendapatkan firasat bahwa kiamat segera akan datang dan sebelum kiamat tiba maka dia mengajak pengikutnya untuk menyambut kiamat dengan bunuh diri masal menggunakan gas beracun di stasiun bawah tanah kota Tokyo. Saudara lihat, bahwa demi seorang kharismatik maka ratusan pemuda/pemudi Jepang mau meregang nyawa demi sebuah hal yang ...