GAYA HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH
Ada sebuah sekte yang bernama Aum Shrinrinkyo, sekte ini merupakan sekte radikal yang menuntut pengikutnya untuk sungguh-sungguh memiliki loyalitas yang penuh, bahkan salah satu syarat bergabung adalah mau memberikan nyawanya. Sekte ini didirikan oleh Soko Asahara. Ia merupakan tokoh yang kharismatik, tak butuh waktu lama, ratusan pemuda-pemudi di Jepang rela mengikutinya. Apa saja yang dikatakan Soko Asahara dianggap sebagai sebuah kebenaran yang mutlak harus diikuti. Para pemuda-pemudi Jepang sangat tertarik dengan kesehatian, kekompakan yang diterapkan sebagai gaya hidup sekte ini. Sampai pada akhirnya Soko Asahara mendapatkan firasat bahwa kiamat segera akan datang dan sebelum kiamat tiba maka dia mengajak pengikutnya untuk menyambut kiamat dengan bunuh diri masal menggunakan gas beracun di stasiun bawah tanah kota Tokyo.
Saudara
lihat, bahwa demi seorang kharismatik maka ratusan pemuda/pemudi Jepang mau
meregang nyawa demi sebuah hal yang mereka yakini sebagai kebenaran.
Sangat
eronis bagi kebanyakan orang percaya yang mengaku dengan imannya dan percaya
kepada Tuhan Yesus namun berapa banyak orang yang mau benar-benar mau menjadi
murid-Nya. Berapa banyak orang percaya yang mau bertaruh seperti rasul Paulus
yang berkata: “Mati dalam Kristus adalah sebuah keuntungan”
Kita
harus sampai kepada sebuah pemahaman bahwa pada saatnya kita akan kembali kepada
Tuhan dan masuk dalam kerajaan-Nya. Gaya kehidupan yang akan kita praktekkan
dalam Kerajaan surga sangat jauh berbeda dengan gaya kehidupan yang kita
praktek di bumi ini.
Iblis
sudah tidak memiliki kuasa lagi untuk merebut kehidupan orang-orang percaya,
namun ia masih dapat mempengaruhi pola pikir kita sehingga kita tidak mampu
mempraktekkan gaya kehidupan yang Tuhan ingin kita lakukan selama di bumi ini.
Kalau ada anak
mahasiswa baru, sebelum masuk kampus maka biasanya ada masa orientasi, mengapa?
Karena pola belajar di kampus sangat berbeda dengan pola belajar di SLTA.
Ingat di bumi ini kita seharusnya belajar menjalani masa-masa orientasi kehidupan di surga nanti.
Itulah
sebabnya banyak orang percaya tidak mencapai hidup dalam kemaksimalan, no
victory, no inclusion of God oleh karena mereka tidak mau menanggalkan pola/gaya
hidup lamanya.
Pola
atau gaya ini sangat erat dipengaruhi oleh pola pikir mereka. Gaya hidup lama
ini sudah melekat dan sulit sekali untuk ditanggalkan.
Oleh sebab itu Paulus
berkata dalam 2 Kor. 10:5 “Kami mematahkan
setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan
manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus”
Saya
percaya bahwa setiap perkataan Tuhan dalam Firman yang dinyatakan bagi kita
bukan sesuatu yang mustahil, ada sebuah gol atau tujuan yang Tuhan Yesus
ingin kita mencapainya dalam Mat.
5:48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Ini
bisa terjadi apabila kita mau mulai mengubah gaya hidup kita selama ini,
menjadi gaya hidup Kerajaan Surga
Menurut James Fuller, ada 7 gaya hidup orang
Kristen :
11. Kristen kebiasaan, orang Kristen yang
beribadah hanya karena kebiasa-an dan rutinitas, untuk memenuhi kewajiban dasar
sebagai orang Kristen, tanpa ada tujuan apalagi keinginan berubah.
22. Kristen kesenangan, orang Kristen yang rajin beribadah ke
gereja kare-na menyenangi hal-hal yang ada di dalamnya, seperti musik, suasana,
penerimaan, komunitas dan lain-lain.
33. Kristen kebutuhan, rajin beribadah karena memiliki
kebutuhan akan jawaban dari setiap masalah dan pergumulannya.
44. Kristen aktifitas, mulai melibatkan diri dalam pelayanan,
aktif dalam berbagai kegiatan dan pelayanan gereja, namun belum jelas motivasi
dalam melakukannya.
55. Kristen pencarian, orang Kristen yang memiliki kerinduan
untuk men-cari kebenaran lebih dalam lagi, melakukan studi Alkitab, belajar
mengenal Tuhan lebih dalam, menyukai persekutuan dengan Tuhan.
66. Kristen pelaku, Kristen yang tidak hanya berhenti
mengerti kebenaran Firman Tuhan, tapi berani mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
77. Kristen Kristus, Kristen yang serupa dengan Kristus.
Hasil dari melaku-kan Firman Tuhan secara konsisten dan tekun, sehingga menjadi
berkat dan teladan bagi banyak orang.
Hari-hari ini gaya hidup Kerajaan ini
yang diserang, sehingga
seorang enggan untuk merubah pola pikir, gaya hidupnya dari dunia ini kepada
pola pikir dan gaya hidup Kerajaan Allah. Oleh sebab itu orang percaya harus
mau menggeliat dan menanggalkan gaya hidup lama, bila tidak maka mereka tidak
akan sampai kepada gol Tuhan, menjadi sempurna seperti Bapa sempurna!!
APA SAJA GAYA HIDUP KERAJAAN ITU?
Baca
Kis. 4:32-35:
32 Adapun kumpulan orang yang
telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata,
bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu
adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan
dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan
Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan
di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki
rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan
keperluannya.
1. GAYA
HIDUP KERAJAAN PERTAMA: SEHATI DAN SEJIWA. Salah satu ciri khas yang menonjol
dari gereja mula-mula ini ialah kesatuan. Kesatuan bisa terjadi
apabila kita memiliki tujuan yang sama. Jemaat mula-mula pada waktu itu mereka hidup bukan dalam keadaan
yang nyaman seperti kita sekarang. Mereka dikejar-kejar, dibunuh, dianiaya tapi
justru dari semua itu mereka memiliki kesehatian., SATU HATI DAN SATU JIWA. Dalam
Kejadian Tuhan mengenalkan diri-Nya dengan kata: ”KITA” kata ini yang sekarang
ini diserang, dan menjadi kata: “AKU” – disaat kata aku muncul lebih banyak
dari kata kita maka gaya hidup Kerajaan ini hancur. Yes. 14: 13-15 Engkau yang tadinya
berkata dalam hatimu: Aku hendak
naik ke langit, aku hendak
mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian
awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang
mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur – nubuat
mengenai Lucifer.
2. GAYA
HIDUP KERAJAAN KEDUA: HIDUP YANG MENJADI SAKSI (AY. 33).
Setelah anda menerima Tuhan maka dimanapun berada anda sekarang menjadi
representative dari kehadiran Kerajaan Allah. Paulus melukiskan sebagai “surat
terbuka yang dapat dibaca oleh semua orang”.
Anda menjadi duta-duta Kerajaan, untuk mempengaruhi
dunia ini. Ingat doa Tuhan Yesus: “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi ini seperti di surga”
melalui siapa Kerajaan-Nya dinyatakan? Melalui kehidupan orang-orang percaya yang dipraktekkan
dan mempengaruhi tatanan dunia ini menjadi seperti surga. Bagaimana hidup anda
menjadi kesaksian, itu yang harus menjadi focus hidup kita? Kesaksian
bisa meliputi seluruh aspek dalam kehidupanmu:
Bagaimana hari ini engkau berenteraksi dengan sosial, Dalam daftar riset yang
dikeluarkan faktor-faktor apa saja penentu kesuksesan: ternyata IQ yang hebat
menempati urutan ke 21, menjadi spesialis urutan ke 22, terpandai di kelas
urutan ke 30, urutan pertama sampai kelima adalah:
1. Bersikap jujur
kepada semua orang
2. Mempunyai disiplin yang baik
3. Pintar bergaul
4. Mempunyai pasangan hidup yang mendukung
5.
Bekerja lebih keras daripada orang lain
Bagaimana kehidupan rumah tangga yang
engkau bangun, Bagaimana dengan prestasi dalam pekerjaan, prestasi dalam
pendidikan sehingga kita menjadi pengaruh dalam dunia ini.
Oleh sebab itu kata “sempurna” – (teleios)
mengandung arti: mengerjakan dan mengembangkan talenta yang Dia
beri dengan tanggung jawab. Tuhan
tidak menciptakan orang yang bodoh, tapi yang menjadi tantangan kita adalah
kemalasan untuk mengembangkan talenta yang Dia percayakan.
3. GAYA HIDUP KERAJAAN
KETIGA: ADA “CARE” KEPEDULIAN (AY. 34).
Katakan
gaya hidup Kerajaan itu berbagi. Gaya
hidup ini yang hilang dari gereja, dalam gereja modern diajarkan sifat
individualistik, persis dalam 2 Tim. 3:1-5 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar. Manusia akan
mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
tidak tahu mengasihi, tidak mau
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak
suka yang baik, suka mengkhianat,
tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah. Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Marilah kita bukan menjadi followers tapi
menjadikan diri kita Disicples dengan demikian hidup kita akan semakin
diserupakan dengan gambaran Tuhan kita Yesus Kristus.
terimakasih postingannya sahabatku..
BalasHapus